Hmm.. Well,
ngebahas tentang ‘topeng’, mungkin di antara kamu-kamu ada yang lagi
nyeletuk dalam hati saat baca judul artikel ini. “Wanjirrr, kena
sindiran nih gue..”, “Oke, baiklah, gue pengin tau jenis topeng yang gue
pakai itu apa..” atau, “TAPI BUKA DULU TOOOPEEENGMU, BUKA DULU
TOOOPEEENGMU~” Oke, maaf.
Sepakat atau nggak, setiap kita adalah
individu yang unik, yang sebenarnya nggak bisa ‘ditakar’ keabsolutannya
dengan teori kepribadian. Kenapa? Karena dari macam teori kepribadian
yang diciptakan untuk mengklasifikasi manusia itu sendiri, nyatanya,
dalam kehidupan sosial, setiap individu bisa bertolak belakang dengan
kepribadian yang secara teoritis dan ciri telah dia miliki, lewat sifat
dan perilaku yang ditunjukkan ke lingkungan atau ketika berhadapan
dengan seseorang lainnya.
Seseorang yang pada dasarnya baik bisa aja
membuat dirinya terlihat jahat di mata mata orang lain. Orang yang
aslinya cuek bisa jadi orang penuh perhatian. Orang yang pendiam bisa
berubah jadi bawel demi seseorang yang dia sayang, pun sebaliknya. Sebut
aja fenomena yang Kanda sebutin ini adalah ‘memakai topeng’. Iya, maaf
kalo kamu ngerasa kesindir. EHEHEHE~
Orang-orang yang memakai topeng adalah mereka
yang menampilkan ‘sosok’ yang bukan dirinya, katakanlah, mengelabuhi
orang lain. Hey, we are living in this vicious world, rite? Dan itu pasti ada tujuan dan kepentingannya, entah untuk social networking, beradaptasi di lingkungan baru, ngejahatin, manfaatin atau dapetin hati seseorang, dan ya.. menutupi masa lalu. Yap, sometimes, some people are trying too hard to be something. Bebaslah~
Berdasarkan riset yang
cukup panjang –dan tentunya, jujur, dengan menggunakan topeng juga,
Kanda mengkaji hasil observasi menjadi beberapa kesimpulan mengenai
jenis topeng yang orang biasa digunakan sehari-hari, lalu merangkumnya
dengan beberapa istilah yang bisa kamu tambahkan sebagai sudut pandang
baru.
Heyooo, kuylah!
Preference Veil
Topeng jenis ini digunakan ketika seseorang
dihadapkan pada situasi yang secara tersirat membuatnya mengikuti
kehendak orang-orang di dalam sebuah forum atau lingkungan pergaulan. Preference itu artinya pilihan.
Misalnya, pas lagi nongkrong ada satu temen kamu yang ngusulin buat piknik bareng, kemudian terjadilah polling untuk menentukan destinasti tempat piknik tersebut. Kamu sebenarnya punya satu usul untuk dilemparkan ke dalam polling yang
ada, tapi melihat ada beberapa opsi yang udah banyak atau kamu males
ngasih penjelasan, akhirnya ketika si temen yang ngusulin piknik nanya
kamu pilih ke mana dari polling yang ada, kamu bilang, “Gue mah tinggal siap-siap packing aja..”
Buat orang ingin masuk atau sedang
beradaptasi dalam sebuah lingkungan pergaulan, biasanya mereka
menggunakan topeng ini agar mudah berbaur. Mengikuti alur percakapan,
memberikan feed back positif
dalam tiap diskusi –dengan sudut pandang toleransi, dan perlahan
mengambil peran apa yang cocok bagi dirinya untuk lingkungan pergaulan
tersebut.

Approach mask
Berasal dari kata ‘approach’
yang artinya pendekatan, topeng ini sering digunakan untuk kepentingan
hubungan, lebih condong ke romansa. Sebab, orang yang jatuh cinta bisa
penuh dengan toleransi untuk sebuah pendekatan, baik toleransi yang
tulus atau dipaksakan, tentu supaya bisa dapetin hati orang yang
dicintai nantinya.
Let’s say,
topeng inilah yang membuat kamu menjadi ‘sosok lain’ dari efek
toleransi tersebut. Nggak jadi diri sendiri gitu. Boleh jadi juga kamu
menggunakan topeng ini untuk menutupi bagian minor dalam dirimu, sebab
ada syarat yang harus dipenuhi untuk memenuhi harap orang yang kamu
cintai.
Contohnya, kamu tipikal orang yang nggak suka
sama orang yang manja, tapi ketika berada dalam kondisi jatuh cinta
sama seseorang yang manja, kamu mau nggak mau memanjakan dia supaya bisa
dapetin hatinya. Meskipun kamu males, tapi ya tetap dilakuin.
Wah, pasti banyak banget nih yang lagi pake topeng ini. AHIAKAKAKAHIAKAKAK~

Staunch tame
Topeng ini adalah persona seseorang yang telah diakui oleh banyak orang. Persona yang diberikan oleh orang lain, bukan berupa self-proclaimed, alias ngaku-ngaku dengan cara mendeskripsikan diri seperti dengan kalimat, “Gue tuh orangnya gini dan pernah gitu..”
Contoh, kamu punya teman yang teguh banget
pendiriannya dalam mencapai sesuatu, meskipun dia berkali-kali terpuruk
dan banyak mendapat tekanan. Kamu dan banyak orang menyimpulkan temen
kamu itu teguh karena telah menyaksikan prosesnya sejak awal hingga dia
berhasil. Perjuangannya yang kamu saksikan itu membuatmu menjadikan dia
sebagai orang yang patut dicontoh.
So, orang-orang yang menggunakan staunch tame ini, boleh dikatakan orang yang hebat, they have a tough life.

Subtle cloak
Halus, iya, orang yang menggunakan topeng ini
adalah orang yang sangat tenang saat menghadapi masalah yang terjadi
pada dirinya atau orang lain. Kadang dia nggak kentara lagi pakai topeng
bila dia orang yang sifatnya lucu atau slengean, jadi orang cenderung
susah membacanya.
Bagi Kanda, pengguna topeng ini adalah tipikal deep thinker yang memiliki banyak sudut pandang untuk setiap hal. Cara bicara mereka bijak. Dalam setiap menyelesaikan masalah, mereka itu over thought untuk
menyediakan opsi yang detail dalam menyelesaikannya, bahkan memprediksi
gimana proses penyelesaian masalah dari tiap opsi yang diterapkan.
Pengguna topeng ini bisa jadi orang yang
mengerikan ketika dia marah atau katakanlah merencanakan balas dendam.
Mengapa? Karena dia melancarkan balas dendam dengan cara yang sangat
halus, bikin orang yang bermasalah dengannya nggak sadar bahwa dirinya
berada dalam ancaman.
Wownya mana?

Joker face
YANG SERING MEMASANG SENYUM MANIS PADAHAL DALAM HATI MENANGIS, MANA SUARAAANYAAAA?!~
Mostly, semua orang memakai joker face untuk
menyembunyikan kemelut dalam dirinya. Orang yang lemah tapi sok kuat.
Memasang senyum hahaha-santai-gue-baik-baik-aja-kok padahal hatinya
nangis mecin aduh-gimana-ini-gue-bingung-harus-ngapain. Untuk beberapa
situasi, topeng ini halal digunakan, soalnya, kan, nggak setiap waktu
orang mau jadi ‘tempat sampah’ buat kamu.
Oh iya, terkadang bisa juga orang yang memakai joker face ini adalah mereka yang jadi inisiator yang menghidupkan suasana lingkungan. Misalnya, kamu punya teman yang rela di-bully sama orang-orang buat bahan becandaan –yang nggak jarang nyelekit. Kamu heran dan berpikir nggak ada orang yang mau di-bully, tapi dia pasrah aja digituin supaya suasana tongkrongan nggak krik.
Yap, begitulah jenis-jenis topeng yang Kanda
dapat selama ini setelah bertahun-tahun lamanya menyingkap tabir.
Lumayan kan biar kamu lebih jeli dalam mengenal personalitas seseorang.
Cie gitu~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar