“Lo milih gebetan yang lebih tua, muda atau seumuran?”
Kadangkala, pertanyaan ini terdengar dari pas
kita lagi nongkrong sama orang yang belum kenal deket banget terus
secara ngalir gitu aja ngebahas tentang asmara sambil, ya, test-ing
dikitlah kalo lawan bicaranya cakep dan lawan jenis. Cukup menarik,
melihat konten pertanyaan yang bisa kita elaborasikan dengan
kedekatannya terhadap kacamata kita dalam mencari pacar.
Didiskusiin asyique juga
nih. Soalnya umur juga sedikit banyak berpengaruh dengan pola pikir
dalam menjalani hubungan, tapi ya nggak semuanya sih dan harus dijadiin bench mark kamu kudu dapet yang lebih tua, muda atau seumuran.
Untuk itulah yuk marilah kita mari diskusikan~
Lebih tua
Pacar yang lebih tua cenderung dominan dan katakanlah lebih dewasa baik secara pola pikir dan apperance. Misal, umur kamu 19 tahun dan pacar kamu 89 tahun. Wuih, goks,
pasti dewasa banget itu. Gimana enggak, umur segitu pasti udah mengecap
asam garam kehidupan dan punya cucu yang seumuran kamu.
Physicly pun,
boleh jadi dia terlihat lebih tua. Sisi positifnya karena –mungkin–
pola pikirnya dewasa, pacar yang lebih tua bisa jadi peredam untuk egomu
dalam pelbagai macam aspek. Jadi kalo kamu masih suka dikit-dikit
emosi, dia paham cara menjinakkannya jadi cooler atas emosimu supaya nggak meledak percuma.

sumber: moviewriternyu
Lebih muda
Ketika pacaran sama yang lebih muda, secara
nggak langsung timbul keinginan untuk mengayomi. Nggak cewek, nggak
cowok, sama aja. Mengayomi yang dimaksudkan itu, kamu jadi lebih
toleransi dan bersabar menghadapi, menuntun, dan memperbaiknya supaya
sepemikiran atau minimal nyambung aja gitu.
Soalnya kalo dia lebih muda yang masih remaja awal, biasanya mostly pola pikirnya masih labil, banyak tingkah dan denial untuk mengakui dirinya sering drama. Tapi ya udahlah ya~

Seumuran
Kalo punya pacar yang seumuran, biasanya pola
pikirnya nggak beda jauh sama kamu. Pengalaman yang udah dilaluin juga
nggak jauh bedalah cuma prosesnya aja paling ya.
Enaknya sama yang seumuran biasanya suka satu scene baik life style atau
selera musik, jadinya nyambung ngebahas tren atau nostalgia hal-hal
yang dilalui bersamaan di waktu tertentu. Tentunya ini mempermudah
komunikasi dan pengenalan lebih dekat.

Sebenarnya kamu nggak harus mematok banget pacar kamu itu yang lebih tua, muda atau semuran kalo berbicara tentang mindset.
Yang namanya jatuh cinta mah sering spontan aja nggak ngeliat umur.
Nggak melihat pola pikir dia A, fisik dia B, dan lingkungan dia C, yang
tau mah cinta aja pokoknya. Yah, cinta emang sering bikin kita lebih
mentoleransi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar