Pencarian Cepat Terkait

Kamis, 21 November 2013

I know something be wrong xD



*flashbackon
“Jangan kelamaan  !”
Seorang anak perempuan bermata bening berteriak ke arah seorang anak laki-laki yang sedang memancing di sebuah danau.Anak perempuan itu kemudian duduk diatas sebuah batu dipinggir danau.Diambilnya sebuah batu kecil lalu dilemparkan ke anak laki-laki itu dengan kesal.
“Sakit anak bawel.Bentar lagi juga dimakan ikan kok”ucapnya mengelus punggungnya.Gadis kecil itu tak pernah meleset dalam hal melempar.Dia meringis kesakitan lalu melanjutkan kegiatannya.
“Aku lapel tau.Aku pengen pulang ke lumah”ujarnya tertunduk.Lalu gadis kecil itu menangis pelan.Membuat anak laki-laki itu bergegas menghampirinya lalu mengulurkan tangannya.
“Ayo pulang ..”
“Tapi..ikan kamu gimana?” ucapnya mengusap pelan matanya.Lalu menatapnya sambil menunjuk ke arah ember kecil disamping pancing milik anak laki-laki itu
“Ntar aku ambil lagi kok.yaudah ayo pulang”
Dia lalu  mengulurkan tangannya lagi sebagai kode bahwa ia ingin menggendong gadis kecil pulang.Gadis kecil tersenyum tipis lalu menyambut tangan itu.
“makasih ”
“Sama-sama ;) ”
*flashbackoff
***
“Kau bagai angin berhembus di hatiku
Walau sejauh apapun langkahmu berlari
Aku akan berusaha untuk mampu mengejarmu
Karena kau hidupku,juga matiku..”
***
 “I’m really gonna miss you picking fights
And me,falling for it screaming that I’m right
And you,would hide away and find your peace of mind..”
“Boleh tanya sesuatu,sayang?”
“Tanya apa sih? Bilang aja”
“Tapi kamu jangan sedih atau benci sama aku ya? Janji?”
“Iya sayang”
Bimo menghembuskan nafasnya pelan,ditatapnya Ifana perlahan.
“Semburatnya mulai aneh nih.Ada apa sih yang?”
Bimo diam,dia mengeser tempatnya duduk agar lebih dekat dengan Ifan.Ifan mulai aneh dengan sikap Bimo langsung memeluknya erat,Bimo tetap diam.
“Sayang?”
“Aku mau kita putus fan.”ujarnya pelan
Ifan kaget,dipeluknya lagi Bimo lebih erat
 “Yang? Kamu Cuma bercanda kan?”tanyanya,berharap tadi hanyalah lelucon
“Nggak fan.Aku mau kita udahan,aku gak tahan sama kamu yang jarang care sama aku.Maaf fan.”
Bimo melepas pelukan Ifan,mengusap pelan rambutnya dan mengecup keningnya.
“Jangan marah atau benci ke aku Ifana.”
“A..a..ku salah ap..a ke kamu yang? Aku gak mau.Gak mau!”Ifana bangkit dari tempat duduknya dan berlari keluar taman.Ifan tersendat,lalu menangis pelan,nafasnya mulai terbata.Mendadak dunia gelap dalam pandangannya,Ifana jatuh ke tanah dan pingsan di depan gerbang taman sore itu
***
“Kini hanya kenangan yang mampu aku genggam
Aku mulai letih melihatmu kini
Walau ini bukanlah inginku
Tapi aku ingin akhiri semua asaku
Karna sungguh aku tak mampu bersamamu lagi”
***
“Dan kamu adalah gadis paling beruntung shill..Aku yakin si anak sok berani itu bakalan nangis sekenceng-kencengnya..haha”
“Iya dong jen,secara Bimo itu cowok impianku selama ini dan dia juga cowok terkece di sekolah,haha.”ucap shilla sambil menggerai rambutnya
“Pasti si ketua osis jelek itu gak bakal masuk sekolah satu minggu atau bahkan..”
“KELUAR DARI SEKOLAH..right dear!”
Kasak-kusuknya mulai terdengar jelas saat Ifan masuk ke kelasnya.Ifan,sang ketua osis datang dengan baju rapinya,rambut ikalnya dia ikat kuda ditambah polesan bedak tipis diwajahnya dan lipgloss rasa strawberry.Ifan kelihatan cantik,sederhana walau jika dibanding Nasyhilla dia lebih buruk lagi.Secara,nasyhilla selalu tampil dengan rambutnya yang di-rebonding,lipstick tebal warna pinknya dan pelembab muka ditambah bedak “mahal”nya yang membuat wajahnya seperti sebuah lukisan cat air dengan tambahan eye liner miliknya.
“Well,aku tahu kalian akan bilang begitu.Oh iya,Syhilla mantan sahabat! Aku ikut bahagia waktu denger Bimo minta putus dan ternyata tentang masalah ini.Congrats ya!”Ifan masuk dan membuat Syhilla dan Jeni terkejut.Mereka saling berpandangan tak percaya.Ifan mengulurkan tangannya pada syhilla dan disambut senyum angkuh mereka berdua yang beranjak pergi dari bangku mereka.
“sama-sama” balas syhilla berlalu
“Yah,aku kira kalian akan berkata bahwa aku adalah gadis paling tegar.Tenyata berbanding tebal.”
“I don’t care! Eh,gak penting!!”
Ifan beralu menuju mejanya,meletakkan tasnya dan duduk.Setumpuk buku cetak tebal menjulang dari tasnya.Dan sebuah kertas jatuh ke lantai,kertas dari Bimo satu minggu lalu.
Ifan beranjak menuju tempat sampah di depan kelasnya.Dilemparkannya kertas itu dan masuk sempurna kesana.Ifan berbalik hendak masuk,dan menghela nafas saat Miss Disa lewat di hadapannya sebelum dia berhasil memegang daun pintu.Guru killer itu berhenti tepat di depan muka Ifan.
“Ifana Lucas.Kamu itu seorang anak terpenting di sekolah ini,dan kamu pasti tahu akan kedatangan Gerard Dino kan?”ucapnya berbisik pelan
“Hah? Gerard Dino miss? GERARD D...” Miss Disa membekap mulut Ifan sebelum gadis itu mengembor-gemborkan tentang kedatangan seorang aktor beken berdarah Itali itu.Gerard Dino termasuk jajaran artis beken berdarah Itali dan Indonesia,ayahnya aja produser dan sutradara  film yang udah berhasil dapet piala citra di tahun lalu dan tahun sebelumnya dalam kategori “Produser sekaligus Sutradara Terbaik” karena emang Cuma dia nominasinya.Jangan Heran !
“Benarkah dia akan kesini miss?” tanyanya setengah berbisik
“O,o,o..Tentu saja ifana.Dia  akan study selama 2 minggu disini.Dan tugasmu adalah menjaganya dari kejaran paparazi-nya itu.Mengerti?”
“Tapi miss..gak mungkin kan cowok setenar dia gak akan dikenal?”
“Dia akan menyamar.Emm,sudahlan.temui dia setelah sekolah usai di Gedung Aula.Ingat”
“Apa? Pulang sekolah miss? Kan,ada rapat jam 2 sore ini dan itu artinya..”
“Tepat sekali.Kamu akan digantikan sementara sama Nasyhilla,sudah sana masuk.temanmu menguping daritadi” ucap Miss Disa sinis.Ifan menelan ludahnya saat miss Disa pergi lalu mendelik kearah temannya yang menguping dengan cara mengintip dari balik pintu.Sekali lagi dia menelan ludah.
“Padahal aku pengen bilang kalo aku gak ikut rapat aku gak bakal ketemu Bimo lagi..”
Entah sudah jam pelajaran ke berapa,tapi Ifana terus melamun.Gurunya sedikit maklum akan tugas yang membuat murid ter-cerdasnya itu melamun,jadi ya dibiarkan saja.Back to Ifana Lucas! Dia bakal ngehadapin cowok sekeren Gerard Dino yang keturunan Prancis dan Belanda itu,tampan,mata birunya,kulitnya yang putih,tinggi,,baby face dan sosok kalemnya hilir mudik lewat diotaknya.Tapi dari situ juga dia menyesal,akan sikapnya pada Bimo yang membuatnya berpaling sama Shilla.Yah,memang itu semua bukan salahnya,tapi mana mungkin mereka bisa berduaan dan pacaran pada saat Ifana pergi keluar kota buat rapat sekolah pas liburan kemarin.Mana mungkin Ifana gak curiga sama sikapnya Bimo saat dia bilang mau keluar kota,mana mungkin juga Ifana gak curiga saat sahabatnya malah tersenyum lebar saat dia akan keluar kota.Satu hal lagi,mana mungkin itu ada dipikirannya?
**
“Ifana !!” seru miss Disa saat bel pulang berdering dan ifan keluar dari kelasnya
“Iya miss,bentar”ucapnya setengah berlari menuju kantor guru yang tepat berada di depan XII Ipa.Miss Disa kebetulan adalah wali dari kelas itu,kelasnya bimo.
“Kamu inget kan tugasmu?Sana!” ucapnya berbisik
“Baik miss..permisi”ujarnya pelan
Ifana berlari ke arah gedung aula dibelakang sekolah.Sebuah mobil Ferrari terparkir disana,aula dijaga oleh pak Dirman,satpam sekolah.Jadi hanya orang berkepentingan saja yang bisa masuk kesana.Termasuk Ifana tentunya
“Pak Dirman ! Oiy?” teriak ifan sambil berlari pelan.Nafasnya mulai ngos-ngosan membayangkan dia akan bertemu seorang aktor beken itu.
“Iya mbak ifana? Dapet tugas ya? Ayo masuk..”Pak Dirman langsung membuka pagar Gedung Aula.Dan menuntun Ifana masuk ke dalam.Tapi di dalam hanya ada bangku perpisahan yang ditata rapi,gak ada orang.
“Di ruang pentas mbak..”kata pak Dirman seakan tau isi pikiran Ifan
“Iya pak..”
Disana Ifan bertemu sosok tampan itu,berjas putih,sepatu mengkilapnya dan rambut pirangnya membuat Ifan hampir pingsan dengan muka yang tengah tersenyum padanya itu.Benar! Dia sangat cool,batin Ifan
“Makasih pak..” ucap Ifan pada pak dirman
“Sama-sama mbak..mari”
“Telat girl!” ucap cowok tinggi itu berkacak pinggang dan melirik jam tangan import-nya saat pak Dirman keluar ruang pentas
“Aku harus lari buat sampe disini.Capek! Aku Ifana Lucas”Ifan mengulurkan tangannya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar