Beberapa hari lalu ada kasusnya Kemal Palevi yang dihujat netizen karena membuat video (katanya sih) prank yang
menanyakan ukuran bra ke anak yang masih di bawah umur. Ceritanya,
Kemal lagi di mall, nyamperin sekumpulan cewek yang lagi duduk-duduk,
lalu nanyain berapa ukuran branya. Well, this is awkward… ditanyain
ukuran bra sama orang yang nggak kamu kenal? Selain nggak sopan, itu
juga mengganggu. Prank-nya Kemal ini makin dihujat ketika netizen tau bahwa cewek yang ditanyain di video itu ternyata umurnya masih 14 tahun. Video prank tersebut
sempat diunggah di Youtube, namun nggak lama dihapus seiring dengan
banyaknya komentar negatif bahkan hinaan yang ditujukan buat Kemal.
*pukpuk Kemal*
Terlepas dari lucu atau tidaknya bercandaan Kemal, bercanda
di media sosial sekarang emang harus hati-hati, salah pilih bahan
bercandaan dikit, kamu bisa dihujat sana-sini. Bahkan setelah meminta
maaf pun, Kemal masih dihujat (karena permintaan maafnya yang terkesan
arogan dan sombong). Nah, kalo kamu mau bercanda di medsos, mendingan
hindari deh topik-topik berikut:
1. SARA
Suku, Agama, Ras, dan Antar Golongan adalah topik paling sensitif kalo
dibuat bercandaan. Sekali keliatan ngejek SARA tertentu, langsung deh dibully abis-abisan sama penganut fanatiknya. Sering kan tuh di Facebook rame-rame pada berantem di kolom comment
gara-gara agama, padahal kadang-kadang yang bercanda pun nggak berniat
menghina, karena SARA memang sensitif jadinya rame. Jadi, daripada
bercanda SARA, mendingan bercanda Sarah. Kasian, ditinggal nikah sama si
Doel. L
2. Gender
Makin ke sini, makin banyak feminis yang memperjuangkan hak-hak wanita
atas nama kesetaraan gender. Ini bikin bercandaan semacam “cewek, pantes
cengeng” jadi terkesan melabeli. Cewek tuh nggak cengeng, cewek tuh
nggak lemah, cewek tuh nggak manja, cowok juga ada kok yang cengeng!
Nah, daripada kamu diributin sama cewek-cewek feminis ini, lebih baik
bercandain pohon singkong aja.
3. Musibah
“Barusan Sumatera dilanda gempa, sama kayak hati aku waktu pertama kali ngeliat kamu. Gempa.”
Bercandaan di atas adalah bercandaan yang dianggap kurang sopan, orang
lagi ditimpa musibah kok malah dibercandain! Padahal mungkin yang
tertimpa musibah pun butuh hiburan biar nggak sedih-sedih amat.
4. Fisik
“Itu badan apa karung beras bulog? Gede tapi dekil.”
Ini nih, becandaan yang sering ditemui di kehidupan sehari-hari. Di
tempat-tempat nongkrong, di ujung gang, di warung-warung, di
sekolah-sekolah pun sering banget denger bercandaan kayak gini. Nah,
bercandaan ini dianggap menyinggung karena termasuk bullying, korban
pun bisa sedih bahkan depresi kalo setiap hari dibecandain kayak gini.
Walau ada beberapa orang yang nggak masalah kalo dibecandain fisiknya,
sebaiknya tetap dihindari.
5. Seks
Ada yang bilang kalo prank-nya Kemal itu termasuk pelecehan
seksual terhadap anak di bawah umur, jadi pikir-pikir lagi deh kalo mau
bercanda soal seks, apalagi ke anak kecil. Kalo pun mau bercanda jorok,
pastikan tetap di area abu-abu, seperti:
“Jupe gede ya…….. keberaniannya.”
6. Lambang Negara
Inget nggak sama kasusnya Zaskia Gotik? Gara-gara bercandain lambang
Pancasila jadi bebek nungging, Zaskia sampe dipanggil kepolisian dan
dihujat oleh netizen. Yap, di negeri serba sensi kayak gini emang rawan
banget ngebecandain negara, salah dikiiiiit bisa ditarik ke meja hijau.
Hmmmm… tapi, pas Habib Rizieq melesetin Pancasila jadi pantat cina kok
nggak diributin ya? Hmmmm.. hmmmm.
Intinya, kalo emang mau bercandaan sensitif, lakukanlah secara offline, karena kalo online di
media sosial, risiko kamu dihujat tuh gede banget. Syukur-syukur kamu
bisa bercanda dengan topik yang lebih cerdas (ini bercanda apa ujian).
Belajarlah dari kasusnya Kemal Palevi dan Zaskia Gotik, bahwasannya yang
menurut kamu lucu belum tentu menurut orang lain juga lucu. Bercanda
pun ada aturannya. ^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar