Selain ketemu dengan mantan dan pacar barunya
yang lebih cakep, kadang hal yang nggak bisa kita hindari dalam hidup
adalah salah paham. Yak, nggak jarang terjadi kesalahpahaman yang bikin
hubungan atau pertemanan jadi selek. Kayak perang dingin gitu.
Diem-dieman sama teman, kalo ngobrol pake bahasa isyarat. Nggak..
Maksudnya sindir-sindiran.
Salah paham biasanya terjadi karena kamu
nggak fokus sama lawan bicaramu. Terus kalian berdua cekcok deh tuh,
kemudian sindir-sindiran. Saling ngomongin satu sama lain ke orang lain.
Hih..
Beklah, mari kita bahas tip menghindari salah paham, supaya kamu juga nggak salah paham sama Kanda. EHEHEHE~
Lakukan komunikasi secara langsung
Biasakan kalo pengin
ngebahas topik yang sekiranya serius atau penting, lakukanlah komunikasi
secara langsung supaya nggak terjadi salah paham. Atur waktu buat
ketemu di mana gitu, duduk berdua, minta dia bayarin pesenannya kalo
kamu lagi bokek.
Soalnya nih ya, kadang orang mikir kalo topik yang kamu bicarakan serius tapi kamu bahas via chat, mereka bakal mikir there is something wrong. Ada yang kamu sembunyikan atau kamu ngelakuin kesalahan gitu, padahal kan iya banget.
So, komunikasi secara langsung is more better than you texting.

Berbicaralah dengan benar
Kadang-kadang pas ngomong tuh suka salah
ucap. Nah, kalo lawan bicaranya salah nangkep terus diseriusin –udah
gitu dia baper dan nggak mau dengerin penjelasanmu yang benar– ya
abislah udah. Salah paham.
Perlu kamu ketahui, berbicara dengan benar itu bukan cuma pas lagi public speaking aja,
tapi ngomong berdua juga harus. Bicara yang benar itu bukan berarti
kamu pakai kalimat baku layaknya pidato di depan ketua ISIS, tapi kamu
menguasai dan fokus dengan apa yang kamu sampaikan kepada lawan bicara.
Boleh banget kok kalimat-kalimatnya kamu bubuhin sedikit intermezzo alias
becandaan, asalkan apa yang kamu omongin itu tepat sasaran, nggak
melenceng keluar jalur. Bukan apa-apa, puter baliknya jauh, apalagi kalo
kamu jalan kaki.

Jangan bahas hal lain sampai yang kamu bicarakan selesai
Waini nih, seringkali pas lagi berbicara, secara nggak disadari kita ngebahas hal lain yang out of topic atau
suka cengengesan. Kan, besar kemungkinan lawan bicara yang tadinya
konsentrasi buat ngedengerin berubah jadi males dan bete, terus mikir, “Ini orang ngomongnya serius nggak sih?”

Nggak semua obrolan itu bisa kayak stand up comedy yang ada gimmick-nya supaya lawan bicara terhibur. Big no. Kamu harus tau dan bisa membedakan kapan becanda dan serius.
Pastikan lawan bicara ngerti apa yang kamu omongin
Kamu harus kroscek apakah lawan bicaramu
ngerti dengan apa yang kamu omongin sebelum percakapan usai. Misal
dengan kalimat, “Jadi setelah gue jelasin lo ngerti kan?”, “Menurut lo
gimana nih? Gue pengin tau dari sudut pandang lo,” atau yang lebih
tegas…, “POKOKNYA SAMPE LO NGGAK NGERTI, GUE TEBALIKIN GEROBAK DAGANGAN
BAPAK LO!”
Percuma banget, kan, udah ngejelasin begitu
detil sampai mulut berbusa dan keluar darah segar dari ubun-ubun,
eeeeeh, lawan bicaramu bilang gini pas pamit pulang, “Eh, nanti jelasin
lagi ya. Gue masih nggak paham..”
Halal… halal banget kamu gebuk sekenceng-kencengnya pakai sendok nyam-nyam..

Begitulah cara menghindari salah paham. Salah
paham terjadi bukan hanya karena kamu salah, tapi bisa jadi lawan
bicaramu nggak paham. Salah paham juga bisa terjadi akibat lawan bicara
menaruh prasangka buruk, makanya kamu harus menjelaskannya dengan benar
agar dia yakin dan paham, lalu mengenyahkan prasangka buruknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar