Selalu ada akibat di balik perselingkuhan yang dilakukan, baik oleh
pria maupun wanita. Namun beberapa fakta yang disarikan dari
www.truthaboutdeception.com ini membuktikan berbagai sebab dan akibat
yang terjadi saat seseorang memutuskan mengkhianati komitmen.
* Dulu, pria cenderung lebih banyak melakukan perselingkuhan daripada
wanita. Kini, wanita memiliki “peluang” yang sama karena mereka lebih
mandiri dari sisi keuangan.
* Zaman sekarang, perempuan bekerja sudah tak bisa dihitung dengan jari. Efek buruknya, hal ini membuka peluang office romance
yang lebih besar. Apalagi kebanyakan waktu lebih banyak dihabiskan bersama rekan kerja.
* Sekitar 30 persen – 60 persen pasangan di Amerika Serikat terlibat
perselingkuhan selama pernikahan. Di mana hampir setengah dari
pernikahan itu berakhir dengan perceraian.
* Perselingkuhan umumnya terjadi di bawah usia 30 tahun karena adanya
kesempatan yang lebih besar. Misalnya, lebih leluasa menghabiskan waktu
di luar rumah.
* Perselingkuhan tanpa aktivitas fisik alias hanya melibatkan emosi
semata justru lebih menyakitkan bagi mereka yang diselingkuhi. Dengan
kata lain, selingkuh hati lebih menyakitkan
ketimbang selingkuh fisik.
* Internet, e-mail, dan fasilitas chat
memudahkan orang terlibat dalam perselingkuhan.
* Perselingkuhan biasanya didorong kondisi emosi yang tak stabil.
Uniknya, di awal perselingkuhan, para pelaku justru heran mengapa mereka
bisa menduakan pasangan mereka.
* Sayangnya, banyak orang menemukan seseorang yang mereka cintai lebih dari pasangan mereka justru setelah menikah.
* Hampir semua orang mengaku memiliki fantasi seks yang melibatkan orang lain selain pasangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar