Pencarian Cepat Terkait

Rabu, 04 Februari 2015

5 Kesalahan yang Sering Dilakukan Setelah Patah Hati

Melakukan kesalah emang nggak pandang keadaan, bahkan pas lagi patah hati. Padahal patah hati terjadi juga karena kesalahan, entah karena kamu yang berbuat salah atau si dia. Dobel salahnya, dobel galaunya.

Ketika patah hati, sesungguhnya itu keadaan di mana kita sangat ringkih. Saat itu otak kita nggak bekerja dengan baik karena kondisi emosi (hati) sedang nggak stabil. Bawaannya sedih, pengin ngomelin tusuk gigi, mau ngegadoin orok, dan males ngapa-ngapain. Makanya nggak jarang kita malah memperburuk keadaan dengan melakukan kesalahan (yang seharusnya nggak dilakuin).

Nah, apa aja sih kesalahannya? Belajar dari pengalaman terdahulu dan curhatan orang lain, Kanda menyimpulkannya beberapanya di bawah ini. Bacanya sambil dengerin lagu Fixing A Broken Heart ya biar nampol. ~


Jadi Nggak Serius
Setelah patah hati, nggak semua orang benar-benar bisa memaafkan dirinya sendiri atau orang yang membuatnya patah hati. Tapi dalam keadaan itu malah melakukan pendekatan lagi sama yang baru dengan harapan luka hati terobati. Dan inilah yang menjadi ‘excuse’ buat nggak serius di hubungan berikutnya.

“Buat apa serius? Toh yang kemarin gagal juga.”

“Ngapain sih serius-serius, kalau ujung-ujungnya nggak jadi.”

“Umur masih panjang ini, senang-senang aja dulu deh.”

Dari kekecewaan itulah yang mengubah mindset kamu jadi seperti itu, jadi nggak serius. Ketika pengin serius malah disakitin dan ditinggalin gitu aja pas lagi sayang-sayangnya. Tapi bersabarlah, hati yang patah akan bertambah tabah dari sebelumnya, karena luka itu mendewasakan. Dengan adanya luka, kamu belajar bahwa mencintai seseorang juga harus mempunyai batasan juga. Jangan sampai kehilangan diri kamu sendiri.

Orang yang kamu sia-siakan mungkin saja akan jadi orang yang begitu kamu cintai di kemudian hari.

Buat kamu yang pernah menyia-nyiakan seseorang, renungkan kalimat ini. Apa yang kamu lakukan pada seseorang akan berbalik kepada kamu. Dan satu hal yang mesti kamu tau, Tuhan Maha pembolak-balik perasaan.

Dunia Harus Tau
Ya, beberapa orang yang patah hati nggak bisa menahan kesedihannya sendiri. Ada yang menceritakan masalah dan keadaan yang dia rasakan kepada khayalak ramai supaya tau. Masang status galau yang lebay –yang bahkan gak ada sangkut pautnya, pake avatar hitam atau gambar tangan yang berdarah disilet-silet, atau malah marah-marah nggak karuan ujungnya.


Itu perbuatan yang nggak ada dewasanya sama sekali, Kisanak. Buat apa kayak gtu sih? Kan nggak semua orang mau tau masalah kita. Malah ada yang nyimak cuma dijadiin bahan gosip atau sindiran. Kamu juga kan yang kesel dan merembet jadi masalah baru deh.

Saran Kanda sih, mending dialihin ke yang lain. Nulis kek, gambar, atau apa pun yang jadi karya. Karya dari kesedihan kamu bisa jadi cerminan untuk orang lain berkembang. Kamu bisa jadi contoh bahwa sesuatu yang hancur itu bisa dibuah menjadi hal yang indah. Ahzeg ~

Atau kalau nggak tahan pengin cerita, cerita aja ke salah satu teman kepercayaan kamu banget. Atau yang paling bisa dipercaya dan nggak mungkin berkhianat apalagi ngomongin di belakang, adalah ke orang tua, dan cerita ke Tuhan.

Mengurung Diri


Seperti yang tertera pada tahap-tahap patah hati. Salah satu kesalahan yang sering dilakukan setelah patah hati adalah mengurung diri berlarut-larut. Untuk apa melakukan itu?

Apa dengan mengurung diri akan menyulap keadaan menjadi lebih baik?

Apa dengan mengurung diri akan membuat dia yang meninggalkan kamu akan kembali?

Apa dengan mengurung diri akan membuat hati kamu tersambung kembali?

Nggak. Jawabannya adalah nggak. Titik.

Gimana kamu bisa mengubah semuanya menjadi lebih baik sedangkan kamu hanya mengurung diri dan nggak melakukan hal apa pun untuk memperbaikinya. Seharusnya kamu bangkit perlahan-lahan. Lakukan hal positif seperti mengembangkan hobi yang sesuai minat kamu atau ngerjain kerjaan yang sempat terbengkalai.

Ketika kamu hancur berkeping-keping, kamu hanya harus membuat kepingan baru yang utuh dan lebih baik dari sebelumnya.

Jatuh Cinta Lagi Terlalu Cepat
Sadar nggak sih, kadang ketika patah hati kamu bisa jatuh cinta lagi terlalu cepat dengan orang yang baru. Dengan kondisi hati yang masih patah dan luka yang belum benar-benar sembuh, bahkan masih basah.

Sebetulnya dalam keadaan ini kamu membutuhkan seseorang yang memahami keadaan keadaan kamu lewat orang yang baru, dan kamu nggak benar-benar mencintai orang itu. Bagian terburuknya adalah dia hanya menjadi pelampiasan atas segala yang kamu rasakan.

Apa kamu pernah membayangkan bagaimana rasa sakitnya posisi ketika kamu sedang dekat dengan seseorang, lalu kamu menaruh harapan kepada orang itu, dan ternyata kamu hanya dijadikan pelampiasan? Sakit? Banget. Kamu menjadi orang yang sangat egois dan jahat. Dia nggak tau apa-apa malah digituin.

Kamu menjalin hubungan berdasarkan luka, sedangkan orang yang baru itu mempercayai harapannya dan belajar mencintai kamu. Dan ketika sedikit demi sedikit dia tau bahwa kamu bersamanya sekarang hanya jadi pelampiasan –dengan proses yang terlalu cepat berpindah dari yang lama, apa yang dia rasakan?

Marah, kecewa, sedih, patah hati juga sama halnya seperti kamu. Lalu itu merembet ke hubungan-hubungan berikutnya. Semua mengatasnamakan patah hati sebagai pemakluman.

Kamu menghancurkan dua orang sekaligus. Orang yang baru, dan di kamu sendiri.

Berbuat Hal Bodoh
Ya, kesalahan terbesar orang yang patah hati adalah berbuat hal bodoh. Hal yang menyakiti diri sendiri. Seperti percobaan bunuh diri, memakai narkoba, atau merusak hubungan orang lain.

Kamu melakukan itu dengan tujuan mengalihkan rasa sakit hati kamu supaya hilang kan? Tapi sayangnya itu hanya sia-sia, nggak berguna dan nggak ada faedahnya sama sekali.


Mencoba bunuh diri misalnya, sadarlah, banyak orang yang mengeluh rasa sakitnya yang pedih dan rela menukar apa aja demi dapat kesempatan hidup lebih lama untuk berbahagia. Pake narkoba? Please, darah kamu terlalu suci untuk dikotori, dan memang kamu mau liat kedua orang tua kamu nangis melihat kamu mendekam di penjara? Nggak kan? Dan merusak hubungan orang lain dengan tujuan agar orang lain merasakan rasanya berada di posisi kamu?Please, don’t be an as**ole.

Ya begitulah, tujuan Kanda menulis ini adalah untuk menyadarkan kamu supaya nggak melakukan kesalahan tersebut. Watch your every single step, patah hati bukanlah alasan untuk kamu melakukan hal negatif yang merugikan diri sendiri dan orang lain.

Orang yang paling bisa menyelematkan kamu adalah diri kamu sendiri.

Nah, udah ngerti kan? Sekarang Kanda mau tanya, kamu pernah melakukan kesalahan yang mana? Curhatin aja di kolom comments ya, mari kita saling berbagi demi kehidupan yang lebih baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar