Pencarian Cepat Terkait

Kamis, 12 September 2013

Hp replika? Hati-hati tertipu

Apa itu Hp Replika ?

Yaitu hp tiruan yang bentuknya mirip dengan hp aslinya. Jadi hp replika bisa dikatakan sebagai hp palsu yang dibuat sedemikan rupa menyerupai wujud dari barang yang original yang mana spesifikasinya berbeda dengan spek hp asli yang ditirunya.

Hp android palsu/replika kini banyak beredar dan harganyapun sangat miring. Hp-hp replika tentu me-replikakan hp2 yang berkelas seperti Galaxy S4, Galaxy S3, iPhone, Nokia N8, dll

Replika = Clone = KW = Copy = King Copy = SuperCopy
Saya pernah berkeliling di suatu forum jual beli dan tiba-tiba menemukan seorang penjual yang menjual Samsung Galaxy S4 baru seharga hanya 3.7 juta, padahal harga baru aslinya 7 jutaan. Dan ternyata itu replika

Ini dia penampakan hp galaxy s4 replika alias palsu




Kalo ini yang asli




Terlihat sangat beda kan? Baik dari sisi body maupun kualitas warna yang dihasilkan,

Sebenarnya hp replika bukanlah ilegal, banyak juga yang memburunya agar terlihat nge-trend/sekedar gaya dengan bermodalkan budget terbatas. Namun ada pula penjual hp replika yang menjual dengan harga yang menyamai harga hp aslinya dan inilah yang membuat rugi pembelinya.

 selain itu ada cara lain untuk membedakannya yakni :

 cara membedakan hp android palsu atau tidak.

   1. Bukalah website http://apps.opera.com/
Scroll ke bagian bawah halaman, maka akan terlihat nama hp android anda 


Jika android kalian merupakan ponsel android lokal/china (tak terkecuali replika) maka muncul tulisan "Your device is Android Generic Android "

2.  Menggunakan AnTuTu Bechmark
Antutu benchmark merupakan sebuah aplikasi yang mengukur performa Android anda sekaligus mencatat spesifikasi android anda.

Lakukan serangkaian test lalu lihatlah pada bagian Authenticated dan System Info. Untuk yang System Info, perhatikanlah spesifikasinya lalu cobalah bandiingkan spesifikasi lengkap hp yang bisa dicari di www.gsmarena.com



3.  Menggunakan Sample Camera
Cobalah kalian memotret menggunakan kamera Android anda, kemudian hasilnya cek di komputer (Windows). Klik kanan file fotonya, klik properties, klik summary, klik advanced. Perhatikan pada bagian “Equpment Make” dan “Camera Model”




4  Melakukan Tes IMEI

Buka menu dial(panggilan) lalu ketikan *#06# maka akan muncul sederetan angka yang merupakan nomor imei ponsel kalian.
Selain itu mengecek IMEI bisa dengan melihat nomor imei yang ada di belakang body ponsel (Buka dulu penutup baterai dan baterainya) serta bisa dilihat di dusbook pembelian)
Lalu mengetahui nomor IMEI lalu masuklah ke linkberikut
http://www.numberingplans.com/?page=analysis&sub=imeinr
ketikan nomor imei, lalu akan muncul detail dari ponsel kalian

Oplas? Pikirkan setelah melihat ini

Jika Anda salah satu orang yang berharap menjadi cantik, hadapilah realita yang ada.. Semoga Anda bisa belajar dari artikel kali ini, bahwa kecantikan instan tidak selalu berjalan mulus. Rawatlah hidup kalian sebaik mungkin. Kali ini, saya akan membahas tentang, 5 wanita yang awalnya cantik, tapi karena operasi plastik / oplas, wajahnya jadi rusak/jelek... Cekidot.



1. Rose McGowan, Aktris ini dulunya sangat Cantik hingga dikenal karena Aura kecantikannya yang alami dan kulitnya yang putih. Namun karena kegagalan Operasi plastik membuatnya membawa pergi dari sosok cantik.
Kegagalan Operasi Plastik Rose McGowan


2. Heidi Montag, Artis yang satu ini mengejutkan banyak orang dan fans saat sempat menghilang selama sebulan untuk menjalani operasi plastik pada tahun 2010. Banyak yang menilai bahwa Operasi yang ia jalani gagal karena wajahnya tidak menjadikannya lebih cantik dibandingkan sebelum Artis Heidi Montag menjalani Operasi Plastik tersebut.
Kegagalan Operasi Plastik Heidi Montag


3. Jodie Marsh, Model Cantik asal Inggris tersebut juga dinyatakan gagal saat merubah beberapa penampilan wajahnya saat menjalani Operasi Plastik. Lihat saja gambar dibawah ini.
Kegagalan Operasi Plastik Jodie Marsh


4. Joan Rivers, Artis Komedian berusia 79 tahun sangat ketagihan dengan operasi plastik dan pernah menjalani lebih dari 700 prosedur operasi plastik sepanjang hidupnya. Entah fakta, entah bercanda.Walaupun kulitnya terlihat lebih kencang namun Boleh tebak sendiri apakah Operasi plastik tersebut Berhasil atau Gagal.
Kegagalan Operasi Plastik Joan Rivers


5. Donatella Versace, Perancang busana ternama satu ini sudah berkali-kali menjalani operasi Pelastik untuk mengencangkan kulit wajahnya. Sampai-sampai terlihat Pipinya yang terlihat susut seperti orang yang sangat kurus.

Kegagalan Operasi Plastik Donatella Versace 

Kpop? Ilumination? Lucifer? Shinee?



Mungkin akhir-akhir ini kita sudah tidak asing lagi dengan kata Freemasonry. Secara hakikat, Freemasonry atau Al-Masuniyyah (dalam bahasa Arab) adalah sebuah organisasi Yahudi Internasional bawah tanah. Organisasi ini sulit dilacak karena strukturnya sangat rahasia, teratur, dan rapi. Tujuan gerakan Freemasonry secara umum adalah:Menghapus semua agama, menghapus sistem keluarga, mengkucarkacirkan sistem politik dunia, selalu bekerja untuk menghancurkan kesejahteraan manusia dan merusak kehidupan politik, ekonomi, dan sosial negara-negara non-Yahudi atau Goyim (sebutan dari bangsa lain di luar Yahudi).
Tujuan akhir dari gerakan Freemason adalah mengembalikan bangunan Haikal Sulaiman yang terletak di Masjid Al-Aqsha, di kota Al-Quds (Yerussalem), mengibarkan bendera Israel, serta mendirikan pemerintahan Zionis Internasional, seperti yang diterapkan dalam Protokol para cendekiawan Zionis.
Serem ga siih?… u,u
Agama Yahudi ini berkaitan erat dengan dajjal. Dan dajjal juga berkaitan erat dengan dewa Amun Ra atau dewa Matahari. Jadi, dajjal ini juga sangat berkaitan erat dengan mata satu. Dewa Amun Ra ini adalah Tuhan yang dulu disembah oleh raja Fir’aun dan pengikutnya. Simbol dari dajjal ini nga cuma‘Mata Satu’ atau ‘Eye God’, tapi ada beberapa. Salah satunya adalah piramida, motif papan catur, apel, pentagram juga dan simbol sejenisnya. Dewa Amun Ra akan melihat dengan‘Mata Satu’ yaitu mata kirinya, sedangkan mata kanannya itu buta. Kita tahu toh kalau Tuhan kita tidak melihat dengan‘Mata Satu’? Ya kan?
Ada bukti lain yang bisa saya sebutkan selain contoh di atas. Udah pernah liat MV Perfection‘kan? Perhatikan bagian atap di atas sebuah ruangan yang bercahaya kuning itu. Perhatikan baik-baik. Di sana kalian bisa melihat simbol ‘Mata Satu.’ MV B2st berjudul Shock juga ada.
Saya tidak tahu apakah ini cuma kebetulan atau memang disengaja? Hanya mereka dan Tuhan yang tahu.
Mulailah terjadi pergolakan dalam hati, apa yang harus saya lakukan? Saya tidak ingin menjadi bagian dari mereka. Tapi, untuk meninggalkan K-pop secara keseluruhan, saya rasa itu cukup berat. Karena apa? Karena saya sudah mengenal K-pop sejak 2007.
Tadi pagi juga, saya membuka diskusi di sebuah grup dan mulai bermunculah berbagai pendapat.
 Intinya tinggal keyakinan kita aja gimana.. Bisa terpengaruh sama lambang-lambang yang mau disampaikan mereka ga? Kalau kita berpikiran ke sana terus, secara otomatis otak kita langsung berpikir ‘Ih Freemason, etc’ lama-lama kita sendiri hafal loh.. Kita ngatain, tapi kita paham. Kita hindari tapi otak kita sudah nangkap semua pesan yang disampaikan para zionis itu. Masalahnya khan lambang-lambang itu sengaja disebar dimedia biar ‘lekat’ di otak kita.
Bisa jadi yaa artikel-artikel info tentang illuminati dan lain-lain sengaja disebar zionis biar kita tahu pesan mereka sampe. Makanya mereka terang-terangan ga nutupin. Coba kalo ga da info tentang pemuja iblis, kita khan ga bakal tahu yaa..
Menyukai K-pop seperlunya aja, buat lucu-lucuan, buat kenal sama dunia lain, buat nyari dan nambah temen yang dari mereka kita bisa banyak belajar, buat nambah koneksi/jaringan kita. Ambil postif, buang yang negatif, dan bijaksana dalam menyikapi, terlalu suka dan terlalu benci itu juga nggak baik. Yang sedang-sedang aja. Kalo aku translate di google translate idola itu berhala. Apa iya kita suka berhala? Kalo aku sih K-pop masih akan kalah kalau kebentur sama uang. Coz bagiku, ga masuk akal kalau aku harus ngeluarin kocek besar buat K-pop yang mereka pun nggak kenal aku. Kalo kata beberapa sahabatku, “Sengefans-ngefansnya sama beginian, masih pikir-pikir ulang buat urusan duit”. Tapi itu balik lagi ke pribadi masing-masing. Mau menyikapinya seperti apa?

Jadi, kesimpulan yang bisa saya ambil dari hasil diskusi dengan beberapa orang tadi adalah selama tidak mengikuti ajaran mereka, selama tidak terpengaruh dengan cara berpikir mereka, selama tetap berpegang teguh pada aqidah islam, tidak menjadi masalah jika masih ingin menyukai K-pop.

Intinya, boleh-boleh aja ikutan trend global ini, menyukai musik korea bukan sebuah dosa… tapi bagaimana kontrol diri untuk lebih concern kepada isi lagunya, cari artinya, siapa tau isinya mengandung jargon zionis, kita tidak akan tahu….

Romansa Merah Jambu


Bagi Gadis, menyendiri di tepi danau, menunggu seseorang yang pernah berjanji padanya tidak cuma bingung dan termenung. Dia pergi ke tepi danau di tengah hutan setelah usai memanen padi ladang bersama Bapak dan Emak. Bila akan pergi ke tepi danau berair biru jernih itu, dia tak lupa membawa beberapa lembar kain belacu putih dan peralatan menyulam. Di keheningan tepi danau tercium olehnya harum bunga mawar hutan. Dia dengar nyanyian burung dan hiruk pikuk kawanan kera. Dia melihat gelepar ekor ikan di permukaan danau. Air beriak bagaikan tersibak. Di atas tebing, daun pepohonan sangat rimbun—bercermin di air danau yang bening.
Sekian tahun silam, menjelang petang, seorang pelukis tua berjanggut lebat, dan putranya datang dari kota ke ladang di tepi hutan itu. Pemuda tampan itu menyetir mobil jip tua dan membantu sang ayah membawa peralatan melukis. Bapak dan Emak Si Gadis mengizinkan Si Pelukis dan putranya memasang tenda di tepi ladang. Perupa itu berniat melukis fauna dan flora di hutan sekitar itu. Dia juga mau melukis peladang, pengail ikan di sekitar danau, mawar hutan, dan pemandangan alam.
Semula, Bapak dan Emak agak ragu untuk mengizinkan Si Pelukis dan putranya mendirikan tenda di tepi ladang mereka. Berkat perilaku santun kedua tamu, hati orangtua Gadis luluh. Keramahtamahan Si Pelukis dan putranya menjadikan mereka cepat akrab. Usia putra Si Pelukis dan Gadis hampir sebaya.
Setelah mendirikan tenda, Si Pelukis minta tolong kepada Emak untuk memasak makanan buat sarapan, makan siang, dan malam—selama mereka bermukin di tepi ladang yang lengang itu. Bapak mengizinkan Emak memasak untuk mereka. Si Pelukis menyerahkan sejumlah uang untuk belanja kepada Emak. Uang itu ditolak Emak. Tetapi, setelah dibujuk berulang-ulang oleh Si Pelukis dengan sabar dan manis, akhirnya uang yang cukup banyak itu diterima Emak. Giliran Gadis menolak uang itu. Katanya, tidak pantas tamu membayar makan kepada tuan dan nyonya rumah. Si Pelukis mengatakan kepada si perawan cantik itu, ”Aku dan putraku bukanlah tamu keluarga di ladang ini. Kami tidak mau membebani keluarga ini. Uang itu tak seberapa. Ya, itu hanya sekadar tanda terima kasih. Kalau pemberian kami itu ditolak, sama dengan keluarga ini tidak ikhlas menerima kami,” lanjut Si Pelukis, lirih.
Setelah Si Pelukis dan putranya masuk tenda, Gadis menggerutu kepada Emak.
”Uang pemberian Si Pelukis itu akan membuat Bapak, Emak, dan aku berutang budi kepada Si Pelukis. Keluarga kecil kita ini bisa disangka mata duitan,” sambungnya. Bapak mengatakan, uang itu sebagai tanda terima kasih. Tidak elok menolak ucapan terima kasih dari seseorang, lanjut Bapak. Sejak saat itu, Gadis diam. Dia pergi ke tepi danau dan menyulam.
Selesai sarapan pagi, esoknya, Si Pelukis mengatakan kepada Bapak, beberapa hari ini, ingin melukis bunga anggrek. Dia mengetahui ada sekitar 30.000 jenis bunga anggrek di seluruh dunia. Tetapi, dari sekian banyak jenis anggrek itu, dia hanya akan melukis beberapa jenis saja. Kemudian, dia menunjukkan kepada Bapak daftar nama puluhan macam bunga anggrek, yakni Anggrek Bambu, Anggrek Bulan, Anggrek Buntut Bajing, Anggrek Congkok Kuning, Anggrek Gebeng, Anggrek Hitam, Anggrek Jambrut, Anggrek Janur, Anggrek Kalajengking, Anggrek Kancil, Anggrek Kasut Belang, Anggrek Kasut Berbulu, Anggrek Kasut Pita, Anggrek KembangGoyang, Anggrek Kepang, Anggrek Lau-Batu, Anggrek Lilin, Anggrek Loreng, Anggrek Mawar, Anggrek Merpati, Anggrek Mutiara, Anggrek Pandan, Anggrek Tanah Kuning, Anggrek Tebu, Anggrek Uncal, dan Anggrek Nan Tongga. Sebagian besar nama anggrek itu masih sangat asing bagi Bapak.
Bapak mengaku sejujurnya, sedikit sekali pengetahuannya mengenai bunga anggrek. Bapak tak menjamin, di hutan sekitar ini terdapat anggrek yang diinginkan Si Pelukis. Sambil tersenyum, Si Pelukis berkata, ”Seberapa adanya sajalah, Pak.”
Selama Si Pelukis dan Bapak mencari bunga anggrek di dalam hutan, Emak memasak di dangau. Gadis dan putra Si Pelukis duduk di tepi danau. Mereka ngobrol dengan seorang pemancing tua, sahabat Gadis. Si Pemancing telah berhasil mengail ikan gabus, lele, gurame, betok, dan mujair. Setelah itu, putra Si Pelukis mengajak Gadis duduk di bawah naungan batang rengas *) besar dan tinggi. Kedua orang muda itu saling menanyakan nama lengkap dan bertukar cerita.
”Namaku Kiagus Muhammad Gindo,” putra Si Pelukis menyebutkan nama lengkapnya. ”Panggil saja aku Gindo,” lanjutnya.
”Namaku Masayu Nurul Indahwati,” kata Gadis malu-malu. ”Biasanya, aku dipanggil Gadis,” ucapnya sambil melipat selembar kain belacu putih yang sedang disulamnya.
”Berapa banyak sarung bantal yang sudah Gadis sulam?” tanya Gindo.
”Lumayan,” jawab Gadis, ”Sulit aku menghitungnya. Sejak kecil aku sudah belajar menjahit dan menyulam pada Emak. Selain menyulam sarung bantal, aku menyulam hiasan dinding untuk pajangan, taplak meja, saputangan, tas kain, dan macam-macam lagi,” cerita Gadis.
”Kau hebat sekali,” puji Gindo.
”Ah, biasa saja,” ujar Gadis.
Gindo terkejut setelah mendengar cerita Gadis tentang kemampuannya membudidayakan ikan patin dan nila. Gadis akan meneliti ikan belida, dalam waktu dekat. Ternyata, Gadis bukanlah perawan dusun yang berpikir kuno dan tradisional. Gindo memberondong Gadis dengan berbagai pertanyaan tentang masa kecil dan masa kininya, tapi tidak berhasil mendapat jawaban sesuai kehendak hatinya. Gadis yang berwajah cantik dan tenang, pemilik mata sebening air danau, tak tak membuka pintu rahasia hatinya. Gindo menyimpulkan, selain pintar, rendah hati, Gadis berkarakter luhur. Gindo secara diam-diam mengagumi kecantikan dan kepribadian Gadis.
Waktu terus berlalu. Si Pelukis telah menyelesaikan lukisan bunga anggrek, satwa liar, danau, peladang, pemancing tua, dan mawar hutan. Terakhir, sebelum pamitan, dia minta izin kepada Bapak dan Emak untuk melukis Gadis dengan latar belakang danau dan kebun tembakau. Kata Bapak dan Emak, terserah pada Gadis. Mengejutkan sekali, Gadis menolak jadi model. Dia merasa tidak berminat dan tak berbakat. Dia juga malu, bila wajah dan tubuhnya diabadikan di kain kanvas, kemudian akan dipamerkan di hadapan para kolektor dan penggemar seni lukis di kota-kota besar. Si Pelukis tak putus asa. Dia membujuk Gadis dengan menawarkan sejumlah uang sebagai honorarium. Iming-iming itu tak mengubah pendirian Gadis.
”Maafkan aku, Pak Pelukis,” kata Gadis sopan. ”Bagaimana mungkin Gadis melakukan pekerjaan yang berbeda dengan kata hati? Bila gadis memaksakan diri menjadi model lukisan Bapak, aku yakin lukisan itu tidak akan berjiwa,” lanjutnya tegas, tapi sopan. Kata-kata Gadis, itu menambah kagum Gindo kepadanya. Di dalam hati, Gindo kurang setuju, Gadis menjadi model lukisan ayahnya. Tumbuh benih cemburu di hati pemuda kritis itu.
”Tak apa-apa kalau Gadis keberatan,” kata Si Pelukis. ”Aku tak hendak memaksa,” lanjutnya, berupaya menyembunyikan rasa kecewanya.
Gadis usul kepada Si Pelukis agar melukis sosok dirinya di dalam imajinasi, tetap berlatar belakang danau, atau ketika dirinya sedang memandang sekuntum mawar hutan. Lukisan berdasarkan imajinasi, kata Gadis mungkin akan lebih indah dan berjiwa dibanding yang natural. Si Pelukis tersentak. Dia tersindir. Dia sadar, dirinya bukanlah tukang gambar. Ali adalah seniman lukis, atau perupa berpengalaman, kata hatinya. Saran Gadis diterimanya dengan jiwa besar. Si Pelukis mengangguk-anggukkan kepala sambil menatap wajah Gadis yang ayu, lembut keibuan, dan selalu tampil alami. Bersahaja saja dia. Saat itu pula, Si Pelukis terkenang pada 0lga, istrinya yang sudah lama tiada.
***
Kehadiran Si Pelukis dan putranya beberapa tahun silam dikenang Gadis sambil menyulam di tepi danau. Senja kali ini bergerimis. Pelangi melengkung di seberang sana danau. Gadis membayangkan tujuh bidadari turun meniti pelangi. Para putri kayangan itu mandi berkecipung di air danau—yang kemerahan disinari matahari senja—semerah isi semangka. Pelangi dan bidadari pun menjadi inspirasi bagi Gadis untuk menyulam. Senja itu, Gadis menyulam sekuntum mawar hutan di selembar kain belacu putih. Dia sangat cemas apabila seluruh hutan dan ladang Bapak kelak menjadi lahan kebun kelapa sawit, tak akan ditemukan lagi mawar hutan. Itulah sebabnya Gadis mengabadikan mawar hutan di dalam beberapa sulaman untuk hiasan dinding. Salah satu sulaman bunga mawar hutan, khusus disediakannya untuk Gindo.
Ketika pamitan, dulu, Gindo mengatakan, awal tahun depan akan menemui Gadis di tepi danau. Sekian lama, Gadis setia menunggu, tapi Gindo tak kunjung datang. Penanggalan di dinding dangau telah diganti Bapak dengan kalender baru, Gindo belum juga datang. Gadis segera kembali ke kota, sehabis cuti tahunan, melanjutkan penelitian ikan belida untuk gelar S2-nya. Si pemancing tua, berjenggot putih, sahabat Gadis di tepi danau merasa sepi setelah Gadis pergi.
Gindo tak berniat melanggar janji kepada Gadis. Musibah telah menimpa Si Pelukis gaek, ayahnya. Jip yang dikendarainya masuk jurang, ketika meneruskan pengembaraan sendirian untuk melukis Bukit Barisan. Lelaki tua pemberani itu tewas di tempat kejadian. Gindo berhalangan menemani ayahnya karena sedang mengikuti ujian S2—jurusan ilmu komunikasi di ibu kota provinsi. Mengenai musibah itu, Gindo telah mengirim e-mail kepada Gadis. Pada bagian akhir e-mail itu, Gindo menulis:
”Gadis yang baik. Kini, aku sudah yatim piatu. 0lga, ibuku, yang asal Rusia meninggal 27 tahun lalu, setelah aku lahir. Ayah tidak pernah menikah lagi karena setia, dan sangat cinta pada Ibu. Bila rindu pada Ibu, Ayah ziarah ke makamnya berlama-lama. Aku janji, 40 hari setelah Ayah wafat, aku segera menemuimu di danau. Banyak yang ingin kukatakan kepadamu. Gadis, Ketahuilah, di dalam diriku sedang menguntum romansa merah jambu. Sampai di sini dulu, ya? Salam. Gindo selalu merindukanmu.” Pesan itu tak sampai karena laptop milik Gadis sedang mengalami error.
Di ujung tahun, Gindo menyetir jip tua peninggalan ayahnya menuju danau. Dia tercengang di depan pagar besi tinggi berkawat duri. Dirasakannya pagar yang menghadang itu sangat angkuh. Ladang dan hutan tak tampak lagi. Tanaman kelapa sawit muda setinggi lutut—terbentang di depannya seluas mata memandang. Danau makin sunyi. Pemancing tua entah berada di mana? Tak ada lagi pepohonan tinggi yang berdaun rimbun di sekitar danau itu. Gindo tidak diizinkan masuk lokasi perkebunan sawit oleh petugas keamanan berseragam hijau-loreng. Para petugas keamanan itu tidak dapat menjawab pertanyaan Gindo, ”Di mana Emak, Bapak, dan Gadis, setelah hutan, dan ladang mereka digusur?